Tingkat Konsentrat Parfum

Setiap minyak parfum atau senyawa aromatik perlu diencerkan dengan pelarut. Hal ini dikarenakan minyak esensial/murni (baik yang alami ataupun sintetis) mengandung konsentrat tinggi dari komponen volatil. Zat tersebut memungkinan seseorang mengalami reaksi alergi atau iritasi ketika digunakan langsung ke kulit atau pakaian. Selain mengutamakan kesehatan, pelarut juga berfungsi menguapkan minyak esensial dan membantu senyawa aromatik menyebar ke udara.

Di zaman modern ini sebagian besar parfum telah berkembang pesat dengan beberapa penelitian perfumer dunia. Parfum dibagi menjadi beberapa kelasifikasi menurut konsentrasinya atau istilah yang sering digunakan untuk kelasifikasi parfum (Solid Perfume, Ekstrak, ESdP, EdP, PdT, EdT, Cologne dan Eau Fraiche) mencerminkan persentase kosentrasi senyawa aromatik dalam pelarut. Sejauh ini pelarut yang paling umum digunakan untuk pengenceran minyak parfum adalah etanol atau campuran etanol dan air. Jenis parfum dibagi menurut persentase volume konsentrat sebagai berikut:

  • Solid Perfume: Parfum padat atau parfum krim. Zat yang digunakan sebagai krim dasar adalah lilin yang meleleh lalu diendapkan dengan senyawa aromatik. Parfum jenis ini dipakai dengan cara dicolek lalu dioleskan ke kulit atau di balurkan pada tas berbahan kulit binatang atau sejenisnya. Jenis ini populer pada jaman Mesir Kuno.
  • Pure Perfume: Adalah senyawa aromatik murni tanpa campuran, familiar juga disebut sebagai Bibit Parfum. 
  • Extrait de Parfum: Ekstrak parfum, parfum murni atau hanya parfum 15% - 40% senyawa aromatik.
  • Esprit de Parfum (ESdP): 15% - 30% senyawa aromatik,atau kosentrasi kekuatan yang jarang digunakan antara EdP dan Parfum.
  • Eau de Parfum (EdP) atau Parfum de Toilette (PdT): 10% - 20% senyawa aromatik (biasanya 15%), terkadang disebut “eau de perfume” atau “millessime”. PdT adalah istilah yang kurang umum, paling populer di era 1980-an, hari ini lebih umum dikenal dengan sebutan EdP.
  • Eau de Toilet (EdT): 5% - 15% senyawa aromatik (umumnya 10%)
  • Eau de Cologne (EdC): 3% - 8% senyawa aromatik (umumnya ~ 5%)
  • Eau Fraiche:  Pada umumnya 3% senyawa aromatik dan diencerkan dengan alkohol, air, minyak atau tambahan bahan lainnya. Biasanya dipakai dengan cara dicipratkan, disemprotkan atau dikabutkan.

Para perfumer sepakat bahwa "SEMAKIN TINGGI KUALITAS SENYAWA AROMATIK (MINYAK ESSENSIAL) DAN BAHAN TAMBAHAN YANG DIGUNAKAN PADA BAHAN DASAR PARFUM, MAKA AKAN TERCIPTA INTENSITAS DAN AROMA YANG TAHAN LAMA". Setiap perfumer menetapkan jumlah yang berbeda - beda untuk volume senyawa aromatik pada produk mereka. Karena perbedaan konsentrasi dan kualitas senyawa aromatik tersebut, sebuah parfum EdT dari seorang perfumer bisa saja lebih tahan lama daripada EdP dari perfumer yang lain.

Share To

Tivona Perfume Copyright 2018
Tivona Trade Mark Registered